Senin, 18 Februari 2019

Program Paguyuban Lidi Sewu

Indrokilo Camp merupakan suatu bentuk kegiatan yang ditawarkan bagi wisatawan domestic maupun wisatawan mancanegara untuk lebih mengenal dan hidup di desa. Kelestarian alam yang indah, kebudayaan yang masih dijaga maupun kehidupan masyarakat yang masih alami merupakan suatu yang ditawarkan. Dengan kegiatan ini diharapkan para wisatawan dapat memperoleh manfaat setelah kembali ke daerah asal.
Inilah program yang tersedia di Desa Dayurejo, Dusun Talunongko, yaitu :
1.       Berladang
Kegiatan ini meliputi kegiatan sehari-hari warga Dusun Talunongko. Diharapkan tamu yang tinggal mengenal jenis-jenis tanaman dengan cara bercocok tanam dan merawat tanaman organik. Selain itu tamu juga bisa mengambil hasil bumi dari ladang dan mengolahnya lebih lanjut menjadi makanan yang siap dimakan.
2.       Beternak
Kegiatan ini biasa dilakukan pada pagi hari oleh warga Dusun Talunongko. Diharapkan tamu dapat bersama-sama dengan warga yang ditinggali mencari rumput untuk diberikan kepada hewan-hewan ternak yang dimiliki oleh warga yang ditinggal, agar tamu dapat mengerti cara beternak sehingga dapat mengelola ternak itu sendiri.
Kesenian yang disajikan untuk tamu dan orang luar untuk dinikmati :
1.       Bantengan
Bantengan adalah kesenian adat daerah Dusun Talunongko yang biasa dilakukan oleh warga untuk memperingati pernikahan maupun khitanan. Kesenian ini juga biasa dilakukan di Dusun Talunongko setiap tahun untuk sebagai syukuran atas mengalirnya air di Dusun Talunongko, upacara syukuran ini biasa dilakukan di depan pohon Bulurancang yang diyakini warga sini sebagia sumber air.
2.       Sedekah Bumi
Sedekah Bumi merupakan ritual sebuah wujud syukur atas semua hasil bumi dan keselamatan yang di dapat warga Dusun Talunongko. Kegiatan tersebut rutin dilaksanakan di bulan Rajab.
3.       Ancakan
Sebuah kegiatan warga dusun Talunongko yang diadakan tiap 2 (dua) tahun sekali sebagai wujud syukur warga. Kegiatan ini dilakukan atau ditujukan untuk warga yang ada di luar dusun talunongko. Ancakan merupakan sebuah kegiatan bagi-bagi makanan (kue dan lauk) yang dihias dan diperebutkan bagi pengunjung dusun talunongko.
Diadakan setiap hari jum’at legi bulan suro saat selamatan ini diadakan seluruh penduduk tua muda, pria wanita, anak-anak remaja dan dewasa pasti terlibat di dalamnya. Selamatan tersebut akhirnya lebih populer dengan sebutan ANCAKAN. Perwujudan ancakan itu sendiri berupa UBO RAMPEN yakni sejumlah perlengkapan upacara yang terdiri dari ancak lanang dan ancak wedok.
Ancak lanang berupa berbagai makanan yang terdiri dari berbagai jajanan / kue, yang di hias sedemikian rupa. Biasanya hiasan masing-masing dukuh berbeda, sesuai dengan kreativitas dan ke-khasan dukuh masing.
Ancak wedok berupa segala macam lauk pauk (ikan, telor, daging dan sebagainya) dan nasi / jenis makanan pokok. Inipun juga dihias seperti halnya ancak lanang.
Pasangan ancak lanang dan ancak wedok ini berangkat dari tiap dukuh dan diarak beramai-ramai oleh penduduk seluruh dukuh yang dipimpin kasun masing-masing menuju pendopo balai desa. Dalam arak-arakan ini biasanya juga diiringi dengan kesenian masing-masing, seperti gamelan, bantengan, cecaplok, macan-macanan, bedes-bedesan ataupun yang lainnya. Sesampainya di pendopo desa dimana para tokoh masyarakat juga berkumpul disana, diadakan do’a bersama, sebelum ancak-ancak tersebut dibagikan / diperebutkan oleh warga.
“ Khusus iring-iringan yang berupa bantengan, cecaplok dsb menggambarkan bahwa saat itu yang mengalami kebahagiaan bukan saja umat manusia, melainkan makhluk-makhluk lainpun juga ikut bersukaria, sehingga merekapun ikut dalam arak-arakan tersebut “
Sebagai nilai tambah dari program Indrokilo Camp, Kita
dapat memilih di luar paket yang diberikan berupa tawaran lewat warga dusun talunongko berupa situs-situs sejarah.
Talunongko adalah satu-satunya dusun di wilayah Dayurejo yang memiliki situs-situs bersejarah dimana situs-situs tersebut dipercaya oleh warga sebagai pelindung dusun. Situs-situs ini telah ada sejak jaman Belanda dan dipercaya warga dusun setempat maupun warga lain sebagai tempat untuk ziarah. Situs-situs yang dimaksud adalah :
1.       Mbah Demang
2.       Mbah Dipo
3.       Batu Kursi
4.       Batu Dempok
5.       Bulurancang
Situs-situs tersebut merupakan petilasan leluhur dalam upaya pencarian mata air yang dimanfaatkan oleh warga Talunongko.
Persembahan lain dari Indrokilo Camp
Bekerjasama dengan
Share:

0 Comments:

Posting Komentar

Anda pengunjung ke

Kunjungi Pasar Kami

Facebook

Subscribe Us

Blog Archive

Definition List

Unordered List

Support